Kejujuran
adalah sangat penting bagi setiap orang dan kita harus terbiasa menanam serta
menerapkan kejujuran itu dalam kehidupan sehari-hari (bermasyarakat). Semoga Artikel
Konsep dan Penerapan Jujur dalam Bermasyarakat (Kehidupan Sehari-hari) ini
dapat bermanfaat.
Tidak semua
amanah bersifat untuk umum dan terbuka. Ada amanah yang memang sengaja
diberikan seseorang kepada orang lain, namun bersifat khusus atau rahasia.
Karena itulah, penting sekali adanya kejujuran bagi orang yang memegang amanah
tersebut agar tidak terjadi pengkhianatan dengan menyebarkan amanah tersebut
kepada orang lain atau masyarakat banyak. Selain ada amanah yang bersifat
rahasia, ada juga amanah yang sifatnya sepele dan remeh, namun sebenarnya
mengandung tanggung jawab yang begitu besar. Dan hanya orang-orang yang
memiliki kejujuran saja yang sanggup melaksanakannya.
Rasulullah
saw. bersabda: "Orang yang tidak jujur di dunia ini, tidak menyampaikan
amanah kepada yang berhak, dan meninggal dalam keadaan demikian, sesungguhnya
telah meninggalkan dunia dalam keadaan keluar dari umatku dan tidak dianggap
sebagai umatku, dan dia akan menemui Allah, yang dia buat marah dan murka, dan
dia akan mendapatkan azab Allah."
Rasulullah
saw. juga bersabda: "Untuk mengenal orang, jangan hanya melihat berapa
banyak shalat yang dia kerjakan, berapa banyak dia berpuasa, atau berapa sering
dia pergi haji, dan berapa banyak derma yang telah dia keluarkan. Jangan pula
memperhatikan nama dan kemasyhurannya, menyangkut ibadah malamnya. Tetapi
perhatikan kebenaran dan kejujurannya."
Kebalikan
dari sifat jujur adalah khianat. Khianat dapat diartikan tidak bisa memegang
amanah, khianat merupakan perbuatan buruk yang bisa menghinakan manusia dan
menurunkan derajatnya. Contoh dari sifat khianat misalnya, ketika ujian
sekolah, seorang siswa diberi amanah untuk mengerjakan soal-soal ujian tersebut
dengan benar dan penuh tanggung jawab, dalam artian tidak boleh mencontek atau
mencontoh jawaban siswa lain. Amanah yang sifatnya sepertinya remeh ini justru
disepelekan oleh para siswa yang tidak memiliki kejujuran.
Tentu saja
tidak ada orang lain yang ikut merasakan kerugian akibat ketidakjujurannya
tersebut, kecuali dirinya sendiri, selain kerugian atas pembodohan dirinya
sendiri tapi juga 'kerugian' yang harus ditanggung di akhirat kelak. Firman
Allah swt. dalam QS. al-Ahzab disebutkan: "Sesungguhnya kami telah
mengemukakan amanah kepada langit dan bumi, dan gunung-gunung, mereka semuanya
enggan untuk memikul amanah tersebut karena khawatir akan menghianatinya, dan
dipikullah amanah itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zhalim dan
amat bodoh."
Segala
sesuatu yang didasarkan pada kebohongan tidak akan mencapai keberhasilan.
Kalaupun bisa berhasil pasti tidak akan bertahan lama karena suatu saat jika
kebohongan itu terbongkar maka yang ada adalah kekecewaan. Ada pepatah yang
mengatakan: "Sepandai-pandai orang menyimpan bangkai, pasti akan
tercium juga baunya." Kebohongan yang tersimpan serapi apapun suatu
saat pasti akan terbongkar juga.
Kejujuran
sangat diperlukan dalam berbagai aspek kehidupan. Dalam kehidupan keluarga,
kejujuran sangat diperlukan agar rasa kekeluargaan yang ada dapat terjaga dan
terpupuk dengan baik. Jika kejujuran tidak dibiasakan dalam lingkup keluarga
maka yang ada adalah percekcokan dan pertengkaran dan akhirnya rasa
kekeluargaan akan renggang.
Kejujuran
dalam bermasyarakat perlu juga diterapkan, karena hal ini menyangkut hajat
hidup orang banyak. Kejujuran seseorang akan mengantarkan pada sikap amanah
yang orang berikan kepadanya. Pemimpin yang memiliki sifat jujur akan berusaha
mementingkan kepentingan rakyat dari pada kepentingan sendiri. Karena ia akan
berusaha mengemban amanah yang telah diberikan rakyat kepadanya. Ia tidak akan
berani berbuat yang melanggar aturan yang dapat merugikan rakyatnya dan rakyat
pun akan semakin mencintai pemimpin tersebut. Jika kejujuran dalam kehidupan
bermasyarakat dan negara dapat diterapkan dengan baik maka insya Allah bangsa
kita ini akan menjadi bangsa yang makmur, tentram, dan damai.
Maka dari
itu penting bagi kita untuk menanamkan kejujuran dalam hati dan setiap langkah
kita, dengan berlaku jujur maka seseorang akan menjadi orang yang amanah, baik
bagi diri sendiri maupun bagi orang lain, dan akan memetik hasil atas
perbuatannya yang berasaskan kejujuran tersebut. Dan sebaliknya orang yang
dalam hatinya bercokol sifat khianat maka ia akan dijauhi orang lain dan akan
memetik kerugian atas semua perngkhianatan yang ia tanam. Hilangnya kejujuran
berarti hilang pula harga diri dan kepercayaan terhadap diri sendiri. Dan
ingatlah bahwa kejujuran juga merupakan rahasia diri untuk meraih cita-cita dan
kebahagiaan.
- Demikian ini beberapa arti dalil-dalil yang diambil dari hadist.
Tanda orang munafik itu ada tiga: bila bicara dia
dusta, bila berjanji dia mengingkari, dan bila diberi amanah dia mengkhianati
Suatu hari ibuku memanggilku, sementara Rasulullah
Shalallahu Alaihi Wassalam sedang duduk di rumah kami. Ibuku berkata, “Mari
sini, aku akan memberimu sesuatu.” Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam pun
bertanya pada ibuku, “Apa yang akan kau berikan padanya?” Ibuku menjawab, “Aku
akan memberinya kurma.” Lalu beliau berkata pada ibuku, “Seandainya engkau
tidak memberinya sesuatu,
Sikap jujur merupakan sikap terpuji
yang tentunya banyak sekali manfaatnya apabila kita bisa membiasakan diri
dengan sikap jujur dalam kehidupan sehari-hari. Memang sulit tetapi dengan
sikap jujur kita mudah dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Berikut ini
beberapa mamfaat, apabila kita bisa bersikap jujur:
1. Dalam menjalani kehidupan sehari-hari tak merasa di
bebani. Maksudnya bila kita jujur tentunya tidak ada kebohongan yang harus di
tutup-tutupi. Dalam hal lisan secara otomatis dapat berbicara tanpa ada
larangan atau pantangan yang harus dibicarakan dan bisa mengungkapkan kata-kata
secara leluasa dan mencritakan segala yang terjadi. Sedangkan dalam hal
perbuatan tidak ada yang harus disembunyi-sembunyikan. Secara leluasa dapat
bebas melakukan sesuatu tanpa takut ketahuan oleh siapapun.
2. Timbul rasa percaya diri pada diri sendiri. Merasa
optimis mampu melakukan sesuatunya tanpa ada rasa ragu dalam benak dengan
dasar-dasar yang kuat walaupun hasil yang tidak memuaskan. Segala apapun,
apabila dilakukan dengan rasa percaya diri akan terasa senang karena dapat
sebagai ukuran kemampuaannya. Tentunya dimasa yang akan datang akan sangat
mempengaruhi dalam kehidupan di dalam banyak hal, mulai dari pekerjaan,
hubungan keluarga, hubungan masyarakat, hubungan pertemanan dan banyak lagi.
3. Bersikap jujur dalam kehidupan masyarakat tentunya akan banyak membawa dampak positif. Misal saja jika kita jujur dalam hal pemilu pasti akan tidak ada lagi yang suap menyuap. Fakta dalam masyarakat kalau ada pemilihan pemimpin baru, entah itu Presiden atau Gubernur atau Bupati hingga sampai pemilihan ketua RTpun banyak yang melakukan suap agar memenangkan dalam pemilihan. Bahkan yang menerima itu termasuk sama dengan yang menyuap. Karena dengan menerima suap tadi, maka dengan terpaksa harus memilih yang sudah diperintahkan orang yang meyuap, dan bukan dari hati nurani sendiri.
4. Dampak sikap jujur dalam keluarga tentunya membuat
anggota keluarga tersebut menjadi nyaman, karena antar keluarga dapat
berinteraksi tanpa beban dan saling membantu apabila ada maslah dalam satu
pihak keluarga.
5. Bagi seorang pelajar tentunya mempunyai angan-angan
untuk mendapatkan sebuah pekerjaan yang enak tetepi dapat menghasilkan uang
banyak. Nah, dengan mempunyai perilaku yang jujur tentunya akan mempermudah
untuk mendapatkan dan lebih-lebih menciptakan sebuah pekerjaan yang di
inginkan. Hal ini dikarenakan seseorang yang mempunyai sikap jujur maka ia akan
mudah mengerti jika diberikan sebuah persoalan-persolan yang ditugaskannya
kepada seseorang tersebut. Kemungkinan besar akan mempermudah menyelesaikan
tugas-tugasnya dan cepat tanggap dengan segala masalah-masalah yang menghadang.
6. Pada diri pribadi akan timbul sikap yang tidak selalu
bergantung pada orang lain. Akan hidup mandiri.
7. “Melaksanakan
ajaran yang mulia dari agama dan budaya luhur yang dianut oleh bangsa manapun.
Akan dihormati oleh sesama manusia, karena semua orang menghargai kejujuran
yang sejati. Sang generasi akan berani melawan kemungkaran, karena merasa benar
atau tidak bersalah, dengan batinnya yang bening”(1)
8. “Kejujuran
membawa pelakunya bersikap berani, karena ia kokoh tidak lentur, dan karena ia
berpegang teguh tidak ragu-ragu. Karena itu disebutkan dalam salah satu
definisi jujur adalah: berkata benar di tempat yang membinasakan”(2)
Nama Kelompok : 1. Ranee Dewi Aneke (24) X MIPA 8
2. Siti Hafidzhah Dyah Ayu Anggraeni (26) X MIPA 8
Nama Kelompok : 1. Ranee Dewi Aneke (24) X MIPA 8
2. Siti Hafidzhah Dyah Ayu Anggraeni (26) X MIPA 8